Monday, April 19, 2010

Latar Belakang Allahyarham Sudirman Haji Arshad

(Ilustrasi sempena kemenangan Allahyarham di Anugerah Penghibur Asia)
Latar Belakang Utama:
Sudirman Haji Arshad (beliau dilahirkan pada 25 Mei 1954 dan meninggal pada 22 Februari 1992 pada umur 37 tahun). Tokoh ini adalah seorang penyanyi, penghibur, penggubah, penulis, pengarang buku anak, pelukis kartun, pengusaha. Selain itu, beliau juga pernah dinobatkan sebagai "Penghibur Nomor Satu Asia" setelah pertama kali memenangkan Anugerah Penyanyi Asia pada tahun 1989 di London, Inggris. Sudirman juga diberi julukan sebagai "Penghibur Milik Rakyat", "Seniman Rakyat", dan "Elvis-nya Malaysia".
Riwayat hidup:
Sudirman dilahirkan di Temerloh, Pahang pada 25 Mei 1954. Ayahnya adalah Haji Arshad bin Haji Hassan, seorang pengurus Perusahaan Bus Temerloh (Temerloh Bus Company) dan politikus UMNO Temerloh Pahang. Ibunya Puan Hajjah Romlah binti Dahalan, juga aktif berpolitik sebagai Ketua Wanita UMNO Pahang Selatan dan Wakil Rakyat Pertama 1955 mewakili daerah Temerloh, Pahang. Ibunya meninggal pada usia 32 tahun ketika Sudirman masih berusia lima tahun akibat kanser.Sudirman adalah anak bungsu dari enam adik-bradiknya. Ia telah aktif bernyanyi dari semasa kecil, dan di sekolahnya ia memasuki pertandingan syair, pidato, pantun, kuis, dan terlibat dalam pertunjukan teater dan paduan suara sekolah. Beliau mulai bersekolah pada tahun 1961, dan pada tahun 1976 ia melanjutkan perguruan tingginya di Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Sudirman mulai mencatat namanya sebagai penyanyi ketika ia merebut gelar Bintang RTM yang diadakan di Melaka pada 10 Ogos 1976 dengan membawakan lagu "Seruling Bambu", "Big Spender", dan "Jali-jali", sebuah lagu Betawi.
Sebagai artis:
Di tahun 1986, Tourism Malaysia menobatkan Sudirman sebagai "Duta Nyanyian Pelcongan Malaysia". Sudirman juga pernah dilantik sebagai duta perusahaan terkenal seperti Proton, Malaysia Airlines, Honda Cup, dan sebagai honored pioneer card member dengan Hong Leong.Pada 15 April 1986, Sudirman mengukir namanya di dalam Malaysia Book of Record setelah mengadakan konser gratis di jalan Chow Kit, Kuala Lumpur. Beliau berhasil mengummpulkan hampir 100 ribu penonton warga kota yang berbondong-bondong untuk menontonnya. Jalan Chow Kit di era Sudirman adalah gelanggang marhaen, menjadi simbol orang-orang kecil yang juga peminat Sudirman. Konsert jalanan seperti itu adalah sebagai tanda terimakasih Sudirman kepada para peminatnya yang tidak mampu menyaksikan persembahan di hotel atau konsert mahalnya.Semasa pertandingan juara lagu TV3 1987, Sudirman memenangi "Anugerah Persembahan Terbaik" karena penampilannya begitu menyayat hati sewaktu mendendangkan lagu Merisik Khabar dengan petikan pemetik api simboliknya. Malah ia merupakan satu-satunya seniman yang dapat menyanyi dengan fasih berbagai bahasa (bahasa Inggris, Tamil, Cina dan Hindi) serta menggubah lagu, sehingga berhasil mencuri hati setiap golongan masyarakat. Walaupun sibuk dan sudah terkenal, ia masih meluangkan waktu untuk belajar vokal dari penyanyi klasik terkenal bernama Florence Fong. Sudirman juga seorang yang bijak bekerja, ia bekerjasama dengan produser, suka berbagi idea dengan penerbit untuk menghasilkan yang terbaik. Ia memiliki kreativitas yang amat besar. Ia juga amat unik dengan penjiwaan di atas pentas, bukan saja karena nyanyiannya, tapi tingkah lakunya yang terbuka, bekerja keras, menghormati seni dan rekan-rekannya, menjadikannya ia disenangi.Kejayaan Sudirman sebagai penghibur juga tidak dapat lari dengan lagu-lagu populer gubahan komposer terkenal seperti Datuk Ahmad Nawab, Ooi Eow Jin, S. Atan, Manan Ngah, Osman Ghani, Kassim Masdor dan M.Nasir. Semasa hayatnya, Sudirman sangat mengutamakan pemilikan hak cipta. Dia mempertahankan nama dan haknya guna memastikan tidak ada pihak ketiga yang mengambil kesempatan.

Pernikahan:
Setelah menyelesaikan studinya di Universitas Malaya, pada 14 Februari 1981, Sudirman menikahi teman semasa kecilnya yang bernama Kamariah "Kay" Jamaluddin. Namun pernikahan ini hanya berjalan selama tiga tahun, dan mereka tidak mempunyai seorang anak. Sudirman merekamkan rasa dukanya kedalam lagu "Terasing" dan "Merisik Khabar", ia juga menciptakan lagu "Setiamu Tiada Lagi" yang dibawakan oleh Ibnor Riza. Setelah bercerai, ia menumpukan seluruh tenaganya pada karirnya, termasuk menulis, melukis, dan mendirikan perusahaannya sendiri.

Kematian:
Pada 17 Juli 1991, Sudirman dimasukkan ke ruang ICU di Pusat Pengobatan Tawakkal Kuala Lumpur selama empat hari. Beliau dilaporkan pengsan setelah terjatuh.Selepas kejatuhan itu, Allahyarham Sudirman jatuh sakit selama tujuh hari dan keluarganya merahasiakan penyakit dan lokasi ia dirawat. Pada 22 Februari 1992, hari Sabtu jam 4:00 pagi, ketika berusia 37 tahun, Sudirman meninggal dunia dirumah kakaknya Rudiah bt. H. Arshad Kuala Lumpur setelah 7 bulan menghidap penyakit radang paru-paru (pneumonia). Jenazahnya dibawa pulang ke Temerloh, Pahang dan dimakamkan di Tanah Perkuburan Islam Kampung Chengal, Temerloh pada hari yang sama jam 3:45 petang - di sebelah pusara orang tuanya. Ribuan penggemarnya, termasuk Perdana Menteri Malaysia ketika itu Dr. Mahathir Mohamad datang menziarahi jenazahnya yang dianggap sebagai satu kehilangan besar bagi dunia hiburan Malaysia.

1 comment: